10 Penyebab Anak Terlambat Bicara

10 Penyebab Anak Terlambat Bicara

Sekitar 1 dari 12 anak-anak AS antara usia 3 dan 17 memiliki kelainan atau gangguan yang berkaitan dengan bicara, bahasa, menelan atau suara. Beberapa penyebab anak terlambat  bicara dan masalah bahasa dikaitkan dengan kondisi bawaan seperti Down Syndrome. Keterlambatann bicara anak sering ditemukan sekitar usia 2 tahun ketika orang tua memperhatikan anak mereka tidak mengikuti anak-anak lain seusia mereka.

Anak terlambat bicara dan gangguan bahasa memiliki sejumlah kemungkinan penyebab, dan penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami kemungkinan penyebabnya serta mengapa evaluasi menyeluruh dan profesional mungkin diperlukan untuk diagnosis dan penanganan yang akurat.

Penting juga untuk dipahami bahwa beberapa dari kondisi ini tidak akan sembuh dengan sendirinya, dan semakin cepat kita dapat memulai terapi wicara, semakin baik prognosis jangka panjangnya. Hal ini penting karena ketidakmampuan untuk berkomunikasi, berbicara dan memahami apa yang sedang diucapkan. Dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kemampuan anak untuk berhubungan dengan orang tua dan teman sebaya, berprestasi di sekolah dan menavigasi komunitas mereka yang lebih besar.

Keterlambatan bicara dan bahasa pada anak berhubungan dengan kesulitan yang lebih besar dalam membaca, menulis, perhatian, dan sosialisasi. Semakin cepat terapis wicara dapat membantu mengatasinya, semakin kecil dampaknya.

10 Alasan / Penyebab Anak Terlambat Bicara dan Gangguan Bahasa

Mungkin ada lebih dari satu penyebab keterlambatan bicara anak dan gangguan bahasa, dan mungkin tidak semuanya langsung terlihat jelas. Terlepas dari itu, terapis wicara dapat memulai tanpa diagnosis hanya dengan mengatasi gejalanya. Alasan paling umum untuk terapi bahasa bicara pediatrik meliputi:

1. Keterlambatan Bahasa-Bicara Umum

Ini adalah salah satu kondisi yang paling mudah diperbaiki, terjadi hanya ketika seorang anak tidak mengikuti perkembangan dengan teman sebayanya. Ini sering kali merupakan situasi sementara, ditangani dengan terapi dan dibawa ke tempat lain (rumah, sekolah, dll). Sebagian besar dapat mengejar ketinggalan dalam waktu yang relatif singkat.

2. Gangguan Bahasa Ekspresif

Di sini, kognisi anak khas, tetapi dia mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan bahasa secara efektif. Terapi wicara adalah solusi yang sangat efektif.

3. Gangguan Bahasa Reseptif

Dengan kondisi tersebut, anak kesulitan memahami apa yang dikatakan. Kata-kata mereka mungkin tidak jelas dan mereka mungkin tidak banyak menggunakan. Mereka memiliki masalah mengikuti petunjuk dan menghubungkan kata-kata dengan makna objek mereka. Terapi wicara adalah solusi yang paling efektif, tetapi seringkali membutuhkan waktu lebih lama dari yang lain.

4. Autisme

Sekarang didiagnosis pada 1 dari 59 anak dan 1 dari 37 anak laki-laki di AS, gangguan spektrum autisme melibatkan sejumlah masalah perkembangan, yang mencakup keterlambatan bahasa ekspresif dan reseptif. Banyak juga yang menunjukkan masalah dengan aktivitas berulang. Berkomunikasi dan interaksi sosial seringkali merupakan perjuangan yang lama, tetapi kondisi mereka sering membaik dengan kombinasi intervensi bicara awal, terapi okupasi dan ABA.

5. Cacat intelektual

Kecacatan kognitif – seperti Down Syndrome atau cedera otak – biasanya melibatkan beberapa bentuk keterlambatan bicara atau gangguan. Evaluasi penuh harus diikuti dengan perawatan ekstensif dan berkelanjutan oleh terapis wicara dan profesional lainnya.

6. Apraksia Pidato Masa Kecil

Anak-anak dengan kondisi ini berjuang untuk mengeluarkan suara yang tepat untuk kata-kata yang tepat, sehingga kata-katanya cenderung lemah dan sulit dipahami orang lain. Kondisi ini biasanya membutuhkan penilaian yang komprehensif dan jadwal terapi wicara yang ketat (terkadang dikombinasikan dengan terapi lain) agar efektif.

7. Cerebral Palsy

Kondisi ini berdampak negatif pada gerakan, tonus otot, dan keterampilan motorik, memengaruhi kemampuan untuk bergerak dengan tujuan dan terkoordinasi. Ini sering disebabkan oleh kerusakan otak sebelum atau selama kelahiran atau pada tahun-tahun pertama seorang anak. Seringkali juga ada masalah pendengaran dan keterputusan antara fungsi kognitif dan rangsangan. Meskipun ini adalah kondisi seumur hidup, dengan terapi wicara intensif, kami sering menemukan cara yang dapat digunakan untuk belajar berkomunikasi secara efektif.

8. Gangguan pendengaran setelah berbicara

Anak-anak yang kehilangan kemampuan mendengar setelah belajar berbicara dapat mengalami kemunduran bicara yang signifikan. Mereka mungkin perlu bekerja dengan ahli audiologi dan ahli patologi wicara untuk mempelajari bahasa isyarat, membaca bibir, dan mungkin berbicara tentang alat bantu dengar.

9. Kehilangan pendengaran sebelum berbicara

Ketika seorang anak tidak dapat mendengar kata-kata untuk mengulanginya dengan benar, perkembangan bicaranya terganggu. Seringkali nada dan penekanannya salah. Terapi wicara dan audiologi diperlukan untuk membantu anak belajar komunikasi yang efektif.

10. Disarthia

Kondisi ini, dengan berbagai tingkat keparahan, melibatkan kelemahan otot yang digunakan untuk berbicara, yang sering menyebabkan kata-kata menjadi tidak jelas atau melambat. Terapi wicara-bahasa dengan berbagai pendekatan dari waktu ke waktu biasanya efektif.
Memahami mengapa keterbatasan ini terjadi adalah bagian dari proses untuk memastikan pengobatan efektif.

 

Source:

Top 10 Causes of Child Speech Delays and Language Problems