Mengetahui bagaimana cara melatih anak mendengar dan bicara sangatlah penting terutama bagi orangtua yang memiliki anak dengan gangguan pendengaran. Umumnya, anak-anak yang dapat mendengar perlu untuk mendengar perkataan atau percakapan selama satu tahun pertama sebelum dapat mengucapkan atau mengekspresikan kata-kata pertamanya. Anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran juga perlu mendengarkan kata-kata atau percakapan selama berbulan-bulan sebelum Anda dapat mengharapkan anak untuk mengerti dan mengucapkannya.
Melatih Anak Mendengar dan Bicara
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam menunjang anak untuk belajar mendengar dan berbicara :
Pastikan anak menggunakan alat bantu dengarnya selama ia bangun, sepanjang hari
Menggunakan alat bantu dengar adalah hal yang sangat penting bagi anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran. Alat bantu dengar adalah sarana bagi anak tunarungu untuk berhubungan dengan dunia yang penuh dengan berbagai suara. Selain itu juga menjadi sarana untuk dapat mendengarkan percakapan orang lain.
Anak-anak dapat berbicara karena mereka mendengar. Mereka belajar menirukan ucapan yang mereka dengar. Begitu juga dengan anak tunarungu. Mereka juga belajar menirukan apa yang mereka dengar. Itulah sebabnya mengapa penggunaan alat bantu dengar sangat penting. Alat bantu dengar hanya dilepas ketika anak tidur atau ketika ia mandi atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air.
Stimulasi untuk melatih pendengaran dan bicara anak
Setelah anak menggunakan alat bantu dengar, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah bicara, bicara, dan bicara dengan anak. Berapa banyak Anda sudah mengajak anak Anda bicara? Seberapa sering Anda melibatkan anak dalam kegiatan rutin sehari-hari?
Segala sesuatu yang Anda kerjakan, usahakan untuk melibatkan anak dalam kegiatan percakapan. Ini akan melatih anak untuk mengerti bahwa semua kegiatan selalu dilambangkan dengan percakapan. Jangan lupa untuk mempelajari dan mencari tahu apa yang menarik bagi anak Anda. Ini penting untuk membuat anak tetap tertarik untuk mengikuti percakapan.
Bicarakan segala kegiatan yang sedang berlangsung. Pada saat sedang makan, sedang memasak, ingin pergi, bahkan pada saat menuang air minum. Misalnya :
“Adik mau makan, ya ? Ayo, ambil dulu piringnya.”
“Coba lihat, Papa sedang minum.”
“Ayo kita sikat gigi dulu sebelum tidur.”
“Wah, susunya tumpah!”
Jangan lupa, bahwa anak normal mendengar sepanjang hari. Berinteraksi dengan orang tua, pengasuh, saudara dan teman-temannya. Perkataan yang dapat mereka ucapkan akan didapat karena mereka mendengarnya berulang-ulang dan berkali-kali. Sedangkan anak tunarungu, walaupun dengan memakai alat sekalipun, mereka belum mampu mendengar dengan jelas sehingga hal ini tidaklah mudah bagi mereka. Anak tunarungu belajar dari sekitarnya, salah satunya dari orang tua. Cara paling mudah adalah dengan mengajak mereka bercakap tentang kegiatan sehari-hari. Misalnya tentang mainan, pakaian, dan segala sesuatu yang menarik perhatiannya.
Hal penting lain adalah, tanyakanlah kepada anak apa yang dia mau. Segera berikan respons, apabila anak berusaha untuk menyampaikan atau memberitahu sesuatu. Jangan lupa untuk memperbaiki ucapannya, sehingga dia tahu letak kesalahannya. Sebagai contoh :
“Adik mau pakai baju warna putih atau biru?” (sambil menunjukkan kedua bajunya).
Lalu anak menjawab “Bi u” (Jika anak anda memilih baju warna biru).
“Oh, Adik mau pakai baju warna BI-RU.” (mencontohkan kalimat yang benar).
Berikan pujian atas ucapannya yang sudah benar
Kemajuan anak juga bergantung kepada seberapa besar stimulasi yang diberikan. Berikan waktu Anda sebagai orangtua sebanyak mungkin bersamanya.Libatkan anak dalam segala kegiatan dengan percakapan. Hal ini bertujuan agar anak dapat tumbuh dan mengembangkan kemampuan mendengar serta berbicaranya dengan sebaik mungkin.