Peran orangtua dan juga lingkungan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, karena setiap anak lahir dengan jutaan potensi yang butuh dikembangkan dan difasilitasi agar dapat berfungsi optimal. Anak lahir bagaikan kertas putih bersih. Lalu menerima segala macam stimulasi dari lingkungannya untuk menjadi sebuah naskah tulisan yang menarik atau gambar yang indah. Semua hal ini mereka dapatkan dari lingkungan melalui panca indra mereka [mata (penglihatan), telinga (pendengaran), hidung (penciuman), kulit (peraba), lidah (pengecap)] dan berbagai macam perilaku yang mereka imitasi dari orangtuanya.
Jika semua panca indra ini berfungsi dengan baik dan anak mendapatkan stimulasi yang cukup baik, maka fungsi otak akan berkembang secara optimal. Sehingga anak dapat memproduksi banyak kosa kata, berbicara dan meniru perilaku tertentu dari lingkungannya. Semua ini merupakan komponen penting saat mereka mulai masuk sekolah untuk belajar. Lebih jauh lagi, anak akan memiliki masa depan yang cerah, mendapatkan pendidikan tinggi, pekerjaan yang bagus sesuai dengan minat dan keahlian mereka.
Sayangnya, tidak semua anak memiliki tahap perkembangan yang normal. Diantara mereka ada yang membutuhkan penanganan yang lebih khusus. Mereka mengalami kesulitan untuk menerima stimulasi dari lingkungannya karena beberapa masalah. Misalnya kemampuan otak yang tidak berfungsi secara optimal untuk menerima informasi yang ditangkap oleh panca indera. Atau kurangnya perhatian orangtua untuk memfasilitasi perkembangan anak pada setiap tahap perkembangan mereka.
Pentingnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Kurangnya perhatian dalam setiap tahap perkembangan anak. Serta kurang cermatnya orangtua dalam mengidentifikasi potensi anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak. Anak umur 3 tahun tidak dapat berbicara dengan baik sebagaimana mestinya, memiliki masalah dengan tugas kognitif yang sangat sederhana, tidak memiliki hubungan baik dengan teman sebaya, atau selalu mendapatkan nilai buruk di sekolah karena anak memiliki masalah dalam belajar seperti bagaimana membaca, menulis, matematika dasar, atau tidak mampu mengikuti dengan baik saat guru menerangkan pelajaran di kelas. Lalu orangtua datang ke psikolog atau pusat tumbuh kembang untuk mendapatkan saran atas permasalahan anak mereka.
Beberapa kondisi medis terkait dengan disabilitas biasanya terdeteksi selama masa kehamilan. Hal ini mungkin ditemukan selama proses pemeriksaan kehamilan. Sedangkan beberapa gangguan terkait perkembangan anak baru ditemukan setelah anak lahir. Skrining atau pengamatan terhadap proses tumbuh kembang anak biasanya dilakukan oleh dokter anak atau ahli perkembangan anak setelah proses kelahiran bayi. Hal ini biasanya telah menjadi standar operasional di beberapa pusat tumbuh kembang anak atau rumah sakit ibu dan anak. Misalnya skrining untuk visual atau gangguan pendengaran. Di beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) biasanya hal ini juga menjadi bagian dari kampanye terkait dengan kesehatan anak. Seperti pentingnya imunisasi atau deteksi dini tumbuh kembang anak. Hal ini akan menjadikan orangtua lebih memperhatikan perkembangan anaknya jika memang ditemukan adanya keterlambatan. Misalnya tengkurap, duduk, berjalan, atau bicara.