Deteksi Dini Tingkat Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Menggunakan Prediksi EVA
Kemungkinan untuk memprediksi adanya gangguan pendengaran pada anak-anak bisa didiagnosa dengan menggunakan EVA atau Enlarged Vestibular Aqueduct. Berdasarkan sebuah penelitian baru yang dipublikasikan oleh JAMA-Otolaryngology-Head & Neck Surgery, EVA menjadi salah satu bentuk pengujian akan adanya resiko gangguan pendengaran yang diderita anak-anak.
Ada grafik pembahasan restrospektip yang ditulis oleh seorang ilmuwan dan peneliti dari Universyty Hospitals Rainbow Babies & Children’s Enlarged Vestibular Aqueduct (EVA) Research Porject, yang menyatakan bahwa ada hubungan secara langsung antara peningkatan lebar saluran vestibular dan kenaikan resiko penyakit gangguan pendengaran pada anak.
“Ada sedikit hal yang harus dipelajari tentang penyebab yang benar dan dampak dari EVA,” kata Mustafa Ascha, MS, penulis pertama dari sebuah penelitian dan seorang peneliti yang berasal dari UH Rainbow Department Of Otolaryngology. “Harapannya adalah untuk menemukan suatu hasil yang akan membantu orangtua terhadap masalah gangguan pendengaran yang diidap oleh anaknya dengan langsung melakukan pengecekan dengan EVA, dan para ilmuwan juga menambahkan, bahwa pemberian pengertian yang lebih baik akan membantu anak untuk terlepas dari gangguan pendengaran yang dideritanya sehingga anak akan bisa berkomunikasi dengan lancar lagi.”
Penelitian ini telah menganalisis hasil medis dari 52 orang anak dengan menggunakan EVA dari UH rainbow Department of Otolaryngology, menyeleksi dengan menggunakan CT atau Computerized Tomography yang merupakan sebuah mesin scan untuk mendiagnosa, serta menggunakan tes audiogram untuk mengukur intensitas keberterimaan komunikasi penderita dalam berkomunikasi atau dalam memahami pembicaraan.
Model longitudinal adalah model penelitian yang paling banyak dilakukan karena akan menyangkut semua lini kehidupan, mulai dari sosial sains, ekonomi, serta sosiologi. Ditambah lagi penggunaan aplikasi penelitian biomedical yang menambah kualitas penelitian.
Untuk hasil penelitian yang didapatkan, saluran vestibular telah meningkat ukurannya sepanjang 1,5 milimeter dalam 17,5 dB penyerapan informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan skor sebanyak 21 % dalam hal penerimaan kata.
Ditambah lagi, untuk setiap hasil yang ditunjukkan oleh alat audiogram, level berkomunikasi pada pasien EVA meningkat menjadi 1.5dB dan penerimaan kata menjadi menurun tinggal 1,7%. Hasil ini menjadi sebuah perhatian lebih, mengingat hasil ini diambil sebagai hasil rata-rata untuk pasien yang kehilangan pendengaran sehingga variable yang menunjukkan gejala EVA sangat jelas terlihat.
Semakin luasnya saluran vestibular menjadi sebuah bentuk kecacatan yang paling umum terjadi sehingga akan menginfeksi syaraf-syaraf pada pendengaran. Akibatnya gangguan pendengaran menjadi semakin meradang. Salah satu penyebabnya adalah karena koklea sulit untuk menghantarkan suara ke otak.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kecacatan ini tidak menjadi faktor utama yang menyebabkan gangguan pendengaran, tetapi antara EVA dan gangguan pendengaran disebabkan oleh tipe yang sama dan kerusakan yang sama. secara khusus tidak ada perlakukan yang harus dilakukan dengan menggunakan EVA, namun anak-anak yang memiliki gangguan pendengaran yang harus menjalani pemeriksaan menggunakan EVA adalah kandidat pasien yang harus menggunakan alat bantu dengar atau implantasi koklea berdasarkan level gangguan pendengaran yang dideritanya.
“Semenjak EVA dijadikan sebagai penyakit khusus, di mana telah menginfeksi 200.000 orang di setiap tahunnya, namun penelitian yang fokus pada penyakit ini masih sangat terbatas,” kata penulis senior Todd D. Otteson, MD, MPH, ketua pediatric otolaryngology di UH Rainbow.
“Penelitian ini mungkin tidak akan mengganti perlakukan awal yang sudah dijalankan untuk mendiagnosa gangguan pendengaran menggunakan EVA, tetapi ini akan memudahkan peneliti dan keluarga untuk merencanakan pengobatan kepada anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran sehingga kualitas hidup anak-anak tidak akan terganggu. ”