Gangguan pendengaran dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalamĀ perkembangan berbicara dan berbahasa. Kemampuan mendengar merupakan hal yang penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa saat mereka mulai tumbuh. Terdapat beberapa faktor penyebab gangguan pendengaran pada anak, biasanya penyebab tersebut berasal dari bawaan atau hal lain. Gangguan pendengaran pada anak juga bisa bersifat konduktif, sensorineural ataupun campuran. Sangat penting bagi kita untuk dapat mendeteksi gejala awal gangguan pendengaran sebelum menyebabkan gangguan yang sangat signifikan dan memberikan efek jangka panjang. Beberapa yang menyebabkan gangguan pendengaran pada anak adalah:
Gangguan pendengaran kongenital atau berasal dari bawaan
Biasanya Gangguan pendengaran bawaan muncul pada saat bayi lahir. Gangguan bawaan biasanya berasal dari faktor genetik ataupun non-genetik yang mungkin sulit untuk diidentifikasi. Faktor non-genetik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran adalah: komplikasi kelahiran seperti: herpes, toksoplasmosis, infeksi lain, kekurangan oksigen ataupun kebutuhan transfusi darah. Yang kedua adalah bayi lahir prematur dan memiliki berat badan kurang dari 1,5 kg, biasanya rentan terkena gangguan pendengaran. Faktor lain adalah gangguan otak, penggunaan obat ototoksik selama kehamilan yang berpotensi menyebabkan kerusakan saraf pendengaran, ibuĀ mengalami diabetes serta gaya hidup buruk selama kehamilan. Faktor penyebab non-genetik tersebut menyumbang 25% pada gangguan pendengaran bawaan.
Penyebab dari faktor genetik beberapa diantaranya adalah: gangguan pendengaran autosomal resesif yang berarti masing-masing orang tua memiliki pendengaran normal, tetapi membawa gen resesif yang diturunkan pada anak. Faktor ini menyumbang 70% dari faktor genetik.
Faktor lain adalah kehilangan pendengaran pada autosomal dominan, yang berarti bahwa salah satu orang tua membawa gen dominan dari gangguan pendengaran tetapi mereka tidak memiliki gejala khusus. Hal ini menyumbang sekitar 15% dari gangguan pendengaran yang disebabkan oleh faktor genetik.
Gangguan pendengaran yang diperoleh dari faktor lain
Biasanya gangguan pendengaran ini dialami setelah anak lahir. Beberapa penyebabnya adalah: gendang telinga yang berlubang, penyakit otosklerosis, terkena infeksi (campak, gondok, miningitis), cedara serius di kepala, paparan suara yang terlalu keras, otitis media dan asap rokok.
Gangguan pendengaran yang bersifat sementara
Gangguan pendengaran sementara juga menghambat perkembangan bicara dan bahasa mereka. Hal ini disebabkan oleh otitis media yang sering dikenal sebagai infeksi pada telinga bagian tengah.
Terdapat beberapa solusi untuk anak dengan gangguan pendengaran, diantaranya adalah:
Menggunakan alat bantu dengar
Alat bantu dengar hanya salah satu perangkat yang dapat membantu anak yang mengalami gangguan pendengaran. Beberapa model canggih telah diciptakan untuk membuat pendengaran lebih jelas.
Memasang implan koklea
Hal ini dapat dilakukan melalui pembedahan untuk memasang perangkat yang dapat merangsang saraf pendengaran pada telinga dengan menggunakan stimulasi listrik. Selain itu, implan koklea juga memiliki perangkat eksternal yang ramah anak dengan mengikatkan perangkat tersebut di kepala. Implan koklea dapat dipasang pada bayi dan anak.
Terapi berbicara
Untuk anak yang mengalami keterlambatan bicara yang disebabkan oleh gangguan pendengaran, mungkin terapi ini dapat mengejar keterlambatan bicara mereka setelah menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea.
Perangkat alat bantu pendengaran
Pada era serba canggih, banyak perusahaan yang sudah membuat dan menawarkan perangkat pendengaran seperti FM yang dapat bekerja dengan baik dalam situasi kelas. Perangkat ini juga berhubungan dengan alat bantu dengar anak atau implan koklea. FM dapat membantu meredam kebisingan suara pada situasi tertentu.