Ketika mengalami gangguan pendengaran dan bekerja di bidang yang berkaitan dengan anak-anak, pasti Anda menyadari bahwa anak-anak biasanya akan menatap alat bantu dengar yang digunakan. Beberapa anak kadang terkejut atau menjadi tertarik terhadap benda yang menempel di telinga tersebut. Anak-anak biasanya akan bertanya ‘apakah itu’, ‘untuk apa benda itu’ atau bahkan langsung mencoba untuk menyentuhnya. Lalu bagaimanakah Anda akan menjelaskan mengenai gangguan pendengaran pada anak-anak?
Pada dasarnya ketidakmampuan mendengar atau tuna rungu cukup sederhana. Tetapi jika Anda mencoba untuk menjelaskannya kepada seseorang, apakah dia anak-anak atau orang dewasa, kebanyakan orang – orang merasa begitu sulit untuk memahami konteks yang sederhana ini.
“Saya tuna rungu”
Pernyataan yang sulit dipahami oleh orang – orang ini pun akhirnya berubah menjadi berbagai pertanyaan misalnya, “jika Anda memakai alat bantu dengar, Anda pasti bisa mendengar?” “Seberapa banyak Anda dapat mendengar”, “jADI Anda dapat mendengar jika SAYA BERBICARA SEPERTI INI?
Bagi anak-anak, hal ini bisa menjadi sangat aneh atau menarik jika mereka belum pernah bertemu dengan tuna rungu sebelumnya. Orang-orang sering mengatakan bahwa anak-anak belajar sejak dini. Jadi jika mereka memahami berbagai kultur dan disabilitas ketika berusia dini, hal ini akan menempatkan anak di posisi terbaik untuk masa depannya. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diperhatikan ketika Anda berdiskusi tentang gangguan pendengaran pada anak-anak.
Menjelaskan Gangguan Pendengaran Pada Anak-anak
- Katakan jika Anda tidak dapat mendengarkan dengan baik dan alat bantu dengar Anda membantu untuk mendengar lebih baik. Ajak anak untuk menempatkan jari di telinga Anda dan dengarkan Anda berbicara. Tanyakan apakah ia dapat mendengar Anda berbicara?” (harapannya ia menjawab tidak).
- Katakan bahwa telinga Anda bekerja tidak sama dengan telinga anak. Anda menggunakan alat bantu dengar untuk membantu mendengar lebih baik.
- Tanyakan pada anak “apakah kalian dapat mendengar telepon berdering, suara pesawat, dan pintu ditutup?” kemudian katakana pada mereka bahwa Anda tidak mendengarnya.
- Katakan pada anak jika mereka ingin mencoba berbicara dengan Anda, pastikan Anda melihat mulutnya. Hal itu akan membantu Anda untuk memahami apa yang ia katakan.
- Katakan pada anak, “Jika saya tidak mendengarkan kalian, tepuk pundak saya agar saya bisa tahu”.
- Jika anak yang mengajak Anda berbicara menggunakan kacamata, gunakan benda tersebut sebagai contoh kemudian katakana bahwa kacamata membantunya melihat sedangkan alat bantu dengar membantu Anda mendengar.
- Orang-orang dapat menjadi tuna rungu karena berbagai alasan. Kadang beberapa bayi lahir sudah mengalami tuna rungu, orang lain mungkin mengalami sakit, dan yang lain mungkin mulai kehilangan kemampuan mendengar mereka ketika sudah semakin tua (Anda dapat memberikan contoh kakek atau nenek yang sudah mulai kesulitan mendengar atau bahkan kehilangan pendengaran.
Untuk menjelaskan bahasa isyarat bagi anak jelaskan bahwa beberapa orang tunarungu berbicara dengan menggunakan tangan yang disebut dengan bahasa isyarat. Mereka menggunakan berbagai bentuk untuk hal yang berbeda – beda.