Kehilangan Pendengaran Di Usia Remaja

Gangguan pendengaran tidak hanya dapat terjadi pada orang-orang yang telah berusia lanjut. Gangguan tersebut juga dapat terjadi pada remaja. Bahkan saat ini ternyata tidak sedikit remaja yang mengalami masalah pendengaran. Salah satu faktor utama penyebab kehilangan pendengaran ini adalah meningkatnya penggunaan headphone. Orangtua pun menyadari bahwa penggunaan headphone saat ini seolah-olah telah menjadi hal yang penting dilakukan oleh anak seperti untuk bermain game atau mendengarkan musik.
Saat ini satu dari lima remaja di Amerika mengalami gangguan yang hampir mirip dengan gangguan pendengaran. Hal ini telah dilaporkan dalam studi oleh Jurnal Asosiasi Kesehatan Amerika. Kebanyakan dari peningkatan kasus kehilangan pendengaran pada usia remaja ini disebabkan karena NIHL (Noise Induced Hearing Loss). Ini adalah sejenis kehilangan pendengaran yang terjadi ketika mekanisme bagian telinga dalam mengalami kerusakan karena terpapar suara yang keras
Kehilangan pendengaran pada remaja dapat disebabkan karena kegiatan hiburan yang biasa dilakukan seperti menonton konser atau mendengarkan suara terlalu keras menggunakan headphone. Hal ini ditulis oleh Megan Moreno MD dalam jurnal American Medical Association Pediatrics, Moreno menggarisbawahi tentang headphone. Menurutnya peningkatan kasus kehilangaan pendengaran kemungkinan besar disebabkan karena popularitas headphone yang banyak digunakan oleh remaja.
Headphone tersebut sebenarnya bukan penyebab utama tetapi lebih ke arah penggunaan headphone, khususnya di antara para remaja. Mendengarkan musik terlalu keras dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Sel tersebut berfungsi untuk membantu telinga menerjemahkan gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk otak. Namun yang menjadi pertanyaan bagi orang tua adalah seberapa keras suara yang dianggap terlalu keras yang dapat didengar pada remaja?
Menurut salah satu orangtua yang selalu mengantar putrinya ke sekolah, ia mengaku dapat mendengarkan musik dari headphone yang dipakai oleh anaknya. Ketika sang ibu bertanya apakah suara itu terlalu keras, anak tersebut menjawab tidak. Beberapa tahun kemudian, anak tersebut mengikuti pemeriksaan di sekolah dan didiagnosa mengalami NIHL. Dokter mengatakan bahwa ini disebabkan karena mendengarkan headphone terlalu keras dan dalam waktu  yang lama.
Sekedar catatan, suara di atas 85 dB (desibel) sudah termasuk dalam kategori yang merusak pendengaran.
image : pinterest