Kemampuan Mendengar Anak Usia Sekolah

Ahli Pendengaran: Harapan Untuk Anak Dengan Gangguan Pendengaran Di Sekolah

Lebih dari 80% anak-anak dengan gangguan pendengaran dididik dengan tatanan konvensional. Untuk mendapatkan kesuksesan, maka mereka harus mendengarkan dan turut serta dalam semua aktivitas sekolah. Dengan adanya pemeriksaan pendengaran sejak kelahiran, permasalahan gangguan pendengaran bisa diatasi sejak dini. Pastikan bahwa bayi ataupun balita merasa nyaman dengan teknologi tersebut sehingga tidak ada momen yang hilang. Ketika anak yang baru lahir dikatakan belum memiliki kemampuan mendengar yang baik, maka tidak akan ada hal yang bisa dipelajari. Namun, jika bayi bisa mendengar, maka ahli terapi akan membantu mengajarkan perihal berbicara, membaca dan mendengarkan.

Mereka pergi ke sekolah

Hal yang selalu diperhatikan ketika seorang anak terdaftar di suatu sekolah adalah kemampuannya dalam menggunakan teknologi dan permasalahan atas gangguan pendengaran sepertinya menjadi hal yang tidak diperhatikan. Sayangnya, yang namanya anak dengan gangguan pendengaran akan tetap memiliki permasalahan pendengaran sekalipun alat bantu dengar telah terpasang. Perihal semacam inilah yang belum banyak disadari oleh pegawai sekolah.
ASHA mengidentifikasikan jika semua anak yang mengalami permasalahan gangguan pendengaran membutuhkan layanan sekolah yang berupa mikrofon terpisah. Dilaporkan hanya 1 dari 100 anak saja yang bisa mendapatkan kemudahan tersebut melalui ahli patologi bahasa dan bicara yang disediakan pada ruangan terpisah. Akan tetapi, sebaik apapun kemampuan berbahasa anak, permasalahan pengaturan kelas akan menjadi masalah utama bagi penderita gangguan telinga.
Untuk mendukung pembelajaran, maka ahli pendengaran harus bekerja sama dengan pegawai sekolah dalam meyakinkan atas pentingnya ketersediaan teknologi pendengaran yang dikhususkan untuk anak dengan gangguan pendengaran.
Ahli pendengaran merupakan sosok yang tepat untuk memberikan edukasi kepada pegawai sekolah jika peranan teknologi pendengaran bagi siswa dengan gangguan pendengaran akan memberikan kesempatan untuk benar-benar bisa menjadi sosok yang berprestasi. Tanpa adanya hal itu, maka anak akan bekerja dengan sangat keras untuk bisa mendengar dan akhirnya berakhir dengan kelelahan. Tanpa adanya perhatian yang lebih dari perangkat sekolah, maka anak akan kehilangan beberapa kemampuan kognitif untuk bisa mempelajari materi baru.
Pada November 2014, departemen pendidikan mengatakan bahwa menurut ADA, sekolah harus memberikan kemudahan anak dengan gangguan pendengaran untuk bisa berkomunikasi dengan yang lain layaknya siswa normal lainnya.