Mengapa beberapa mainan yang begitu bising bisa merusak pendengaran anak Anda?
Itu adalah pertanyaan yang saya dapatkan di awal tahun 2014 ini. Dan itu ada si AS, sebuah pasar yang terkenal dengan peraturan keselamatan produk tangguhnya, dimana produsen berada di bawah tekanan yang dituntut jika produk mereka akhirnya menimbulkan luka pada orang.
Mengapa Beberapa Mainan Bising Bisa Merusak Pendengaran Anak?
- Standart akustik yang cacat
Kenyataannya adalah sampai akhir 2009 produsen mainan tidak diharuskan mengikuti panduan mengenai tingkat suara mainan. Tapi sejak saat itu semua mainan diharuskan standart akustik yang ditetapkan oleh American Society of Testing Materials (ASTM) (AST F963-08). Standart akustik ini menyatakan bahwa tingkat tekanan suara yang dihasilkan oleh semua mainan kecuali mainan dekat ke telinga tidak boleh melebihi 85 disebel / dB pada jarak 50 cm / kira – kira 1.6 kaki dari permukaan mainan.
Standar ini memiliki kelemahan serius, sedangkan tingkat maksimum didasarkan pada jarak 50 cm dari anak, kebanyakan anak bermain dengan mainan dan memegangnya atau duduk tepat di sampingnya, tidak sampai 50 cm / 1.6 kaki jauhnya. Siapapun yang memiliki anak dapat mengkonfirmasinya bagaimana mereka, terutama yang lebih muda akan cenderung memegang mainan mereka sangat dekat dengan kepala / telinga.
-
Pengujian kebisingan yang mencerminkan real play
Saya senang mengetahui bahwa organisasi nislaba asosiasi sight & hearing menantang indutsri mainan dengan mengumpulkan daftar mainan paling keras / paling berisik di pasar AS. Misi dari sight & hearing association adalah untuk memungkinkan pembelajaran seumur hidup dengan mengidentifikasi hilangnya penglihatan dan pendengaran yang dapat dicegah.
-
Mainan yang terlalu keras, membahayakan kesehatan
Pengujian yang berlangsung di ruang akustik telah mengidentifikasi sejumlah besar mainan yang tingkat suaranya lebih besar dari 100 dB intensitasya saat diukur tepat disamping speaker. Jadi apa artinya 100 desibel? Seberapa kerasnya? Menurut SHA lebih dari 100 desibel adalah “seperti gergaji di saluran telinga”
Sebagai pedoman, suara yang 85 dB atau lebih kerasnya dapat merusak pendengaran secara permanen. Semakin keras suara yang diberikan semakin sedikit waktu pemaparan yang dibutuhkan untuk menyebabkan kerusakan pada system pendengaran.
SHA menjelaskan bahwa “suara pada 85 dB mungkin memakan waktu selama delapan jam untuk menyebabkan kerusakan pemanen, sementara suara pada 100 dB dapat mulai merusak sel – sel rambut di telinga bagian dalam setelah 15 menit terpapar. Menurut NIOSH, bagian dari centers for disease control, waktu pemaparan yang diperbolehkan (jumlah waktu yang harus Anda dengarkan) dipotong dua dengan setiap tiga decibel lebih dari 85 dB”.
Jadi, ulangi suara di 100 dB dapat mulai merusak sel – sel rambut di telinga bagian dalam setelah hanya 15 menit terpapar. Hipotesis kami pada elevating sound juga bahwa ketika menyangkut bayi dan anak – anak yang benar – benar muda, system pendengarannya sektra senditif terhadap suara keras yang dapat menyebabkan kerusakan setelah kurang dari 15 menit terpapar. Dan pengecer mainan menjual berbagai mainan dengan target anak – anak muda dengan tingkat kebisingan lebih dari 100 dB keluar dari speaker.
Kesimpulan yang jelas adalah bahwa kita menempatkan anak – anak kita pada resiko parah mengalami pendengaran mereka yang rusak pada usai sangat dini. Dan industri mainan membuat sulit bgai orang tua untk melindungi anak – anak mereka karena mereka tanpa sadar memilih mainan dari rak yang sangat tidak pantas untuk dimainkan.