Ada dua jenis gangguan pendengaran, yaitu gangguan pendengaran di bagian luar atau tengah telinga dan gangguan pendengaran di bagian dalam telinga, terutama pada sistem syaraf di dalamnya. Sementara itu, ada pula gangguan pendengaran campuran. Untuk menentukan jenis gangguan pendengaran yang Anda alami, Anda harus memeriksakan diri ke dokter spesialis.
Gangguan Pendengaran Konduktif
Gangguan pendengaran konduktif ini dapat disebabkan oleh saluran telinga luar yang tersumbat, lubang pada gendang telinga, infeksi pada tengah telinga, penumpukan cairan karena sumbatan, atau penyakit pada tulang tengah telinga.
Gangguan Pendengaran Sensori
Gangguan pendengaran ini terjadi karena adanya masalah pada bagian dalam telinga atau syaraf pendengaran. Gangguan pendengaran ini bisa merupakan bawaan lahir, turunan, atau terjadi saat anak tumbuh atau gabungan antara faktor-faktor tersebut. Untungnya, gangguan pendengaran ini hanya terjadi pada 1 di antara 100 anak. Beberapa penyebab gangguan pendengaran sensori:
- Virus
Jenis virus tertentu seperti German measles dapat menginfeksi ibu hamil pada trimester pertama sehingga mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan penyakit ini. Meningitis juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
- Masalah saat Melahirkan
Kondisi bayi kuning setelah melahirkan bisa menimbulkan gangguan pada bagian dalam telinga bayi. Faktor penyebab yang paling sering terjadi adalah tidak sesuainya RH darah pada ibu dan bayi. Tapi, masalah ini dapat dicegah dan sangat jarang terjadi saat ini. Kurangnya oksigen juga bisa jadi salah satu penyebab gangguan pendengaran sehingga anak mengalami keterlambatan dalam berbahasa.
- Faktor Keturunan
Meski kedua orang tua tidak memiliki gangguan pendengaran semacam ini. Ini tetap bisa terjadi pada anak jika salah satu pendahulu dalam keluarga mengalaminya.
Efek Gangguan Pendengaran pada Anak-Anak
Efek utama dari masalah ini adalah kurangnya perkembangan sosial si anak. Mereka kurang bisa berkomunikasi dengan baik dan juga dapat menyebabkan frustasi pada anak dan juga orang tuanya. Anak tersebut juga mengalami kesulitan berbicara. Tapi, kemampuan berbicara dapat dikembangkan secara perlahan apabila guru dan orang tua menggunakan metode yang baik.
Gangguan pendengaran pada anak ini dapat terjadi dalam level yang rendah, sedang, parah, atau sangat parah. Hal ini tergantung dengan seberapa sulitnya si anak dalam berbicara atau mendengarkan suara dengan telinganya.
Pengobatan
Anak yang mengalami gangguan pendengaran konduktif masih bisa mendengar baik melalui operasi telinga atau dengan menggunakan alat bantu dengar. Akan tetapi, untuk gangguan pendengaran sensori, belum ada obat atau operasi yang bisa memperbaiki pendengarannya. Anak dengan gangguan pendengaran ini bisa menggunakan alat bantu dengar atau pelatihan yang bisa memperbaiki kondisinya. Sedangkan anak yang mengalami gangguan pendengaran sensori yang sangat parah dapat dibantu dengan implan koklea.
Gangguan Pendengaran Pada Satu Telinga
Gangguan pendengaran ini menyebabkan anak tidak bisa mendengar dengan kedua telinganya atau membedakan asal suara. Suara dengan background yang bising juga sulit didengar. Meski merupakan masalah kecil, anak dengan gangguan pendengaran ini harus dimonitor dengan baik. Terkadang mengalami keterlambatan dalam berbicara.