Mengajar Anak-anak Dengan Gangguan Pendengaran

Menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus merupakan hal yang sangat membanggakan terlebih lagi jika melihat mereka berkembang dengan pesat. Seorang guru berkewajiban membantu para siswa dalam menyelesaikan kurikulum pelajaran, menginspirasi siswa untuk terus belajar serta membimbing siswa mencapai kesuksesan. Di awal tahun pelajaran, guru yang mendapatkan siswa tuna rungu atau gangguan pendengaran sebaiknya berdiskusi terlebih dahulu dengan guru mereka sebelumnya. Melalui diskusi ini, sang guru bisa saling berbagi informasi mengenai siswa tersebut serta mengetahui strategi apa yang dipakai oleh guru sebelumnya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru saat mengajar anak-anak dengan gangguan pendengaran.
 

Memahami apa sebenarnya “Gangguan Pendengaran” itu

Menyimak adalah hal yang sangat melelahkan bagi anak dengan gangguan pendengaran terlebih lagi dengan suara latar yang mengganggu. Orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran tidak akan tahu apa saja yang bisa mempengaruhi kemampuan mendengar atau apa saja yang bisa mempermudah anak untuk mendengar. Sebagai contoh, guru yang tidak memahami gangguan pendengaran tentu tidak akan tahu bahwa suara melengking akan sulit ditangkap telinga anak atau kumis bisa menjadi gangguan saat anak membaca bibir. Alangkah baiknya jika guru mencari tahu sedikit mengenai hal-hal mendasar seputar gangguan pendengaran. Sehingga guru akan paham tantangan apa saja yang dihadapi siswa setiap harinya di kelas. Dengan begitu guru bisa membantu siswa mengatasi tantangan dengan melakukan beberapa teknik seperti menurunkan nada suara, memperjelas lafal pengucapan, serta memandang anak saat berbicara.
Menjaga ketentraman kelas merupakan salah satu prioritas utama guru, namun seringkali guru akan terlalu fokus ke siswa yang menimbulkan keributan sehingga lupa akan siswa lainnya. Walaupun anak dengan gangguan pendengaran bersikap diam bukan berarti anak tersebut tidak memerlukan bantuan. Ada baiknya jika guru sesekali mengecek anak ini dan melihat perkembangan belajarnya bahkan di hari yang paling sibuk. Langkah kecil seperti ini bisa memberikan pengaruh besar bagi pengalaman belajar anak.
 

Fleksibel dan kreatif

Seorang anak dengan gangguan pendengaran tentu memiliki kemampuan yang berbeda dengan anak lainnya. Sang guru sebaiknya bisa fleksibel dan memiliki ide kreatif yang bisa membantu si anak mendapatkan apa yang dia butuhkan namun kalau bisa melibatkan seluruh kelas, sehingga murid lainnya tidak merasa cemburu.
Guru juga sebaiknya menanyakan kepada anak dengan gangguan pendengaran apa saja yang bisa mempermudah mereka belajar di kelas dan mengapa. Dengan rutin menanyakan hal seperti ini, siswa akan belajar menganalisis apa yang mereka lakukan dan mengapa itu dilakukan. Dengan begitu siswa bisa belajar dari pengalaman dan bisa mengaplikasikan hal yang sama di lingkungan lain.
 

Komunikasi efektif

Para edukator bisa mengaplikasikan teknik sederhana berikut ini di kelas untuk memberikan perbedaan besar bagi anak dengan gangguan pendengaran.
Pastikan wajah Anda terlihat seluruhnya, dan usahakan sebisa mungkin menghadap wajah anak saat berbicara.
Pasangkan anak dengan gangguan pendengaran dengan anak berpendengaran normal. Dengan cara ini anak berpendengaran normal bisa memberikan informasi jika anak dengan gangguan pendengaran kurang bisa menangkapnya. Selain itu sistem berpasangan ini akan sangat membantu dikala guru sedang sangat sibuk.
Lakukan rekap dan pengulangan secara berkala seperti apa saja yang akan dipelajari dan apa yang telah dipelajari. Teknik ini tidak hanya berguna bagi anak dengan gangguan pendengaran namun juga bagi seluruh kelas.
Dorong siswa untuk berani
Berikan keleluasaan dan dorongan bagi siswa untuk berani mengungkapkan pendapat. Jadi jika lingkungan kelas tidak kondusif bagi si anak menyimak pembicaraan guru, anak dengan gangguan pendengaran bisa segera bilang kepada gurunya dan guru bisa memperbaiki teknik dan lingkungan belajar.