Ragam Penyebab Kerusakan Telinga (Bagian 1)

Jatuh, pukulan di kepala, cedera saat olahraga, bahkan mendengarkan musik keras dapat menyebabkan kerusakan telinga, yang dapat mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan tubuh. Itu karena telinga tidak hanya membantu kita mendengar, tetapi juga membuat kita tetap stabil.

Anak-anak perlu mendengar dengan baik untuk mengembangkan dan menggunakan keterampilan berbicara, sosial, dan mendengarkan mereka. Bahkan gangguan pendengaran ringan atau parsial dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berbicara dan memahami bahasa. Sementara masalah dengan keseimbangan dapat mempengaruhi cara mereka bergerak dan seberapa baik perasaan mereka.

Cara Kerja Telinga

Untuk memahami cedera telinga, sebaiknya pelajari seluk beluk telinga. Pada dasarnya, telinga terdiri dari tiga bagian – telinga luar, telinga tengah, dan telinga bagian dalam.

Pendengaran dimulai ketika gelombang suara yang melakukan perjalanan melalui udara mencapai telinga luar, atau pinna (bagian yang terlihat dari telinga). Telinga luar menangkap getaran suara dan mengirimkannya melalui saluran telinga ke telinga tengah, yang berisi gendang telinga (lapisan tipis jaringan) dan tiga tulang kecil (disebut ossicles). Suara menyebabkan gendang telinga bergetar. Ossicles memperkuat getaran ini dan membawa mereka ke telinga bagian dalam.

Telinga bagian dalam terdiri dari ruang berbentuk siput (koklea), yang diisi dengan cairan dan dilapisi dengan empat baris sel rambut kecil. Ketika getaran bergerak melalui cairan ini, sel-sel rambut luar berkontraksi bolak-balik dan memperkuat suara.

Ketika getarannya cukup besar, sel-sel rambut bagian dalam menerjemahkannya menjadi impuls saraf listrik di saraf vestibulocochlear (juga disebut saraf pendengaran, saraf akustik, atau saraf kranial kedelapan), yang mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan sebagai suara. Vestibulocochlear saraf juga membantu dengan keseimbangan.

Jenis Kerusakan Telinga

Gangguan pendengaran dan masalah keseimbangan dapat terjadi ketika ada kerusakan pada bagian-bagian penting dari telinga, seperti gendang telinga, saluran telinga, tulang pendengaran, koklea, atau saraf vestibular.

Berikut ini beberapa penyebab cedera kerusakan telinga yang paling umum dan bagaimana mereka dapat memengaruhi anak-anak:

  • Potongan, goresan, luka bakar, atau radang dingin. Ketika ada cedera meskipun kecil pada telinga luar atau saluran telinga seperti pendarahan dan infeksi dapat mempengaruhi bagian telinga lainnya.
  • Memasukkan sesuatu ke telinga. Benda-benda seperti kapas, kuku, atau pensil dan lainnya dapat menggaruk saluran telinga atau menyebabkan robekan atau lubang pada gendang telinga (gendang telinga pecah).
  • Pukulan langsung ke telinga atau kepala. Jatuh, kecelakaan mobil, cedera saat olahraga, atau perkelahian dapat merobek gendang telinga, mencabut tulang pendengaran, atau merusak telinga bagian dalam. Pegulat, petinju, dan atlet lain yang mengalami serangan berulang-ulang yang kuat pada telinga luar dapat mengalami memar yang parah atau pembekuan darah yang menghalangi aliran darah ke tulang rawan telinga luar dan merusak bentuk dan strukturnya (dikenal sebagai kembang kol telinga).
  • Suara yang besar. Anak-anak dapat mengalami gangguan pendengaran yang signifikan atau permanen. Ketika mereka terpapar kebisingan sangat keras setiap hari atau dalam jangka waktu yang lama. Ini disebut trauma akustik atau gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.