Anak Menolak Alat Bantu Dengar – Minggu lalu saya mendapatkan telepon dari ibu wali kelas 10 yang anaknya mengalami gangguan pendengaran sudah sejak 5 minggu yang lalu. Dia mengalami dengan apa yang disebut gangguan pendengaran “ringan”. (Bagaimanapun saya sangat membenci kata itu “ringan” saat mengacu pada gangguan pendengaran: topic untuk blog lain).
Anak laki – laki muda ini biasa dipanggil dengan nama Jake, dia memutuskan untuk tidak memakai alat bantu dengar lagi karena tidak percaya akan kemampuan alat tersebut. Namun orang tuanya tidak menyetujui hal itu. Nilai – nilai sekolahnya semakin menurun dan anggota keluarga lainnya juga tuli dari speaker TV.
Jake sudah cukup lama mengenal saya dan mau berbagi cerita dengan saya. Saya bertanya bagaimana kabarnya dan dia menjawab baik, saya juga bertanya tentang sekolah dan nilai – nilainya. Dia tidak ingat semua tapi dia mendapatkan A di sejarah, B pada pelajaran biologi, C di matematika, bahasa Inggris dan Spanyol.
Kemudian saya menanyakan tentang pendapatnya dengan nilai – nilai yang diraihnya namun dia juga menjawab tidak tahu apa tujuannya dengan nilai – nilai itu. Sayapun juga bertanya apakah nilai – nilai itu akan membawanya masuk ke perguruan tinggi. Diapun tahu dengan nilai – nilai seperti itu dia tidak dapat masuk ke perguruan tinggi.
Kemudian saya menanyakan kepada Jake, kenapa dia berhenti memakai alat bantu dengarnya. Dia menjawab tidak menyukainya. Saya bertanya lagi apakah dia diintimidasi atau diejek. Dia bilang tidak (tapi saya tidak yakin jawabannya jujur). Saya bertanya apakah alat bantu dengar itu mengganggu, kami mendiskusikan alat bantu dengarnya supaya dia bisa merasa lebih baik.
Mungkin menggunakannya di dalam telinga atau kanal bisa dilakukan. Namun dia menjawab tidak. Kemudian saya memperlihatkan bahwa dengan kehilangan pendengarannya sekitar 40 dB, dia kehilangan banyak sekali informasi ucapan pada tingkat percakapan normal. Dan bahkan tidak mendengar suaranya pada tingkat percakapan yang tenang dan dia pun tertegun.
Jelaskan Mengenai Pentingnya Menggunakan Alat Bantu Dengar
Kami membicarakan kenapa dia memerlukan alat bantu dengar. Bagi anak muda tidak memakai alat bantu dengar memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembelajaran bahasa dan kemampuan membaca. Jake sudah memiliki kemampuan bahasa sehingga tidak begitu mengalami masalah, tapi tetap menjadi masalah untuk belajar pelajaran baru.
Dia menggunakan kembali alat bantu dengarnya. Dia tidak senang dengan suaranya tapi mengatakan akan menggunakannya beberapa hari ke depan sampai dia meminta audiologi untuk mencoba menyesuaikan pengaturannya atau mungkin mengganti alat bantu dengarnya.
Saya memintanya untuk membicarakan alasan ketidaknyamanannya menggunakan alat bantu dengar kepada audiolog. Dia merasa sangat sedih dan merasa tidak adil kenapa dia harus mengalami masalah denga pendengarannya, namun saya mencoba untuk memberikan simpati padanya supaya dia dapat semangat.
Saya belum tahu kabar selanjutnya, saya berharap dalam penyesuaian alat bantu dengar akan membuatnya seperti suara yang lebih baik sehingga dia akan menggunakannya lebih lama. Saya juga mengatakan bahwa dia harus benar – benar menggunakannya untuk melakukan kursus dimanapun tempatnya supaya dia bisa mendapatkan nilai A atau B.
Ketika anak – anak menolak untuk menggunakan alat bantu dengar mereka selalu beralasan karena suaranya tidak jelas. Bisa jadi mereka mendapatkan intimidasi dan merasa berbeda dengan yang lainnya. Oleh karena itu anak – anak dengan gejala pendengaran harus mendapatkan dukungan sehingga mereka bisa semangat dan merasa tidak diintimidasi. Selain itu menggunakan alat pendengaran sangat membantu sekali dalam kehidupan mereka sehari – hari.