Kemampuan seorang anak untuk mendengar berdampak pada banyak hal lain, termasuk keterampilan kognitif dan kinerja selanjutnya di sekolah. Pemeriksaan pendengaran dilakukan pada bayi baru lahir, yang dapat mendeteksi masalah bawaan seperti ketulian.
Diperkirakan 1 sampai 3 anak per 1.000 mengalami gangguan pendengaran. Setiap negara bagian di Amerika Serikat berpartisipasi dalam program Early Hearing Detection and Intervention (EHDI), dan semua bayi yang lahir di rumah sakit secara rutin menerima tes skrining. Jika anak Anda lahir di pusat bersalin atau di rumah, tes ini harus dilakukan dalam tiga minggu pertama.
Namun, bahkan seorang anak yang memiliki pendengaran normal saat lahir dapat mengalami masalah pendengaran saat mereka tumbuh. Penting untuk melakukan pemeriksaan pendengaran berkala di pusat layanan kesehatan pendengaran dan mencari tanda-tanda bahwa anak Anda mungkin memiliki masalah pendengaran.
Penyebab Gangguan Pendengaran
Beberapa penyebab gangguan pendengaran pada anak antara lain:
- Lahir prematur
- Bayi baru lahir dengan kadar bilirubin yang cukup tinggi sehingga memerlukan transfusi darah
- Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran masa kanak-kanak
- Paparan obat-obatan tertentu
- Infeksi, seperti meningitis atau cytomegalovirus
- Banyak infeksi telinga
- Paparan suara yang sangat keras, bahkan untuk waktu yang singkat
- Kelainan struktural di dalam saluran telinga
Terlepas dari kemungkinan penyebabnya, penting untuk mencari intervensi dini segera setelah Anda melihat tanda masalah. Intervensi dini dapat membantu mencegah keterlambatan belajar, masalah sosial, dan kesulitan komunikasi.
Apa yang Harus Diperhatikan Dengan Pendengaran Anak?
Pada bayi, tanda-tanda masalah pendengaran seringkali tidak terlihat. Saat pendengaran anak Anda berkembang, Anda harus mengetahui perilaku berikut :
- Terkejut dengan suara keras
- Tersenyum saat diajak bicara
- Sepertinya mengenali suaramu
- Perhatikan mainan yang mengeluarkan suara
- Bereaksi terhadap perubahan nada dalam suara Anda
- Melihat ke arah suara
Jika bayi Anda tidak mencapai tonggak pendengaran ini atau tampaknya mendengar beberapa suara saja tetapi tidak yang lain, jadwalkan pemeriksaan dengan dokter anak Anda.
Pada anak yang lebih besar, termasuk balita, tanda-tanda masalah pendengarannya sedikit berbeda. Mereka mungkin termasuk:
- Memiliki kemampuan bicara yang sangat buruk atau terbatas
- Tidak menanggapi ucapan tingkat percakapan
- Tidak menanggapi nama mereka sendiri
- Memberikan jawaban yang tidak tepat untuk pertanyaan, menunjukkan bahwa mereka tidak mendengar pertanyaan dengan benar
- Perlu TV atau mainan elektronik dengan volume yang lebih keras
- Menunjukkan kesulitan dalam belajar
- Sering berkata, “hah?”
- Memiliki masalah dalam memperhatikan
Melindungi Pendengaran Anak
Intervensi medis dini adalah langkah terpenting dalam melindungi pendengaran anak Anda. Jika terdeteksi bahwa anak Anda memiliki masalah pendengaran, maka dapat dirujuk ke spesialis. Tergantung pada penyebab, spesialis ini mungkin dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau audiolog.
Selain pemeriksaan medis, Anda dapat melakukan hal lain untuk melindungi pendengaran anak Anda, terlepas dari apakah masalah pendengaran sudah ada. Pantau penggunaan headphone anak Anda, hindari memaparkannya pada suara atau lingkungan yang keras, dan pantau volume pada perangkat elektronik.
Gangguan pendengaran pada anak menjadi perhatian penting. Semakin cepat Anda melihat kemungkinan masalah, semakin cepat Anda bisa mendapatkan bantuan yang tepat untuk anak Anda. Hubungi pusat layanan kesehatan pendengaran untuk janji temu pemeriksaan pendengaran buah hati Anda segera.
Source:
https://www.penguinpediatrics.com/blog/signs-your-child-could-have-a-hearing-problem