Sebuah dunia suara baru terbuka untuk invercargil 2 tahun, ketika telinga bionik yang dimilikinya mulai berfungsi. Madeline, orang yang mengalami ketulian pernah mengikuti program implan koklea, penerima implan pertama dari Southland. Implant ini lebih dikenal sebagai telinga bionik, yang membantu tunanetra untuk mendengar saat suara – suara mulai masuk di kehidupannya.
Balita itu melempar mainannya dan menunjukkan ekspresi kebingungan di raut wajahnya. Dia menunjuk ke telinganya ‘’dia bisa mendengar tidak? Ujar Thomas, lalu pediatric audiologist Naoimi Gibson menjawab ‘’iya, dia bisa mendengar’’. Ibu Madeline menutup mulutnya, sedih sambil terkejut, sementara ayahnya mengusap air matanya karena juga sedih.
‘’Mulai dari sekarang, Dia sudah mempunyai dunia baru di depan matanya, mulai dari sekarang segalanya akan jadi berbeda’’ ujar ibunya Vicky Collar. Orang tua Madeline sudah tahu kalau ada sesuatu y ang salah dikehidupan putrinya. Dan dokter spesialis telinga mengatakan bahwa putrinya kehilangan pendengaran dan sangat parah.
Tahun lalu Madeline di didiagnosa kehilangan seluruh pendengarannya dan tak bisa mendengar suara apapun. Collard ingat ketika terkejutnya dia selama test audio, ketika putrinya melanjutkan untuk memutar suara itu dengan senang, padahal suara itu sangat menekan telinga, ketika alarm itu dibunyikan, semua orang di ruangan menggunakan penutup telinga.
Yang sangat menyayat hati adalah, mengetahui bahwa dia tak hanya seorang gadis kecil yang mengalami gangguan pendengaran, tapi dia sepenuhnya tuli. Gadis kecil ini ternyata juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan mental dan seolah tak ada visi hidup. Yap, ternyata beberapa kista di temukan di sekitar kepalanya.
Terlepas dari ketidak beruntunganya, Madeline tetap berjuang dalam diam. Dia hanyalah seorang gadis kecl yang sangat bahagia, dan benar – benar seorang pejuang yang sangat tangguh. “Dia selalu menggunakan cara tersendiri untuk mengatasi masalah pendengarannya, yaitu dengan bahasa isyarat, dan senyum seolah tak pernah lepas dari wajahnya’’ ujar Collard.
Pemasangan Implan Koklea Pada Madeline
Masalah yang dialami Madeline membuat para anggota keluarga semakin kompak, berkat gangguan pendengaran yang di derita Madeline, keluarganya mempelajari enam bahasa isyarat. Seperti kakaknya yang berumur 4 tahun dan 6 tahun, keduanya menggunakan bahasa isyarat ‘’selamat pagi Maddie’’ setiap hari. Lalu akhirnya anggota keluarga sepakat untuk cepat mengambil tindakan.
Keluarga memutuskan untuk membawa Madeline ke suatu tempat dan mendaftarkan diri untuk mengikuti program implan koklea di rumah sakit St.George agar Madeline mendapatkan implan koklea yang di perlukan. Bahkan kakeknya terbang jauh – jauh dari Inggris untuk menyaksikan prosesnya. Madeline sangat gembira menemukan dirinya akhirnya mendengar suara di sekitarnya.
Keluarganya pun sangat senang mendapati putri dan cucunya bisa tersenyum. Mulai sekarang Madeline bisa merasakan merdunya suara kicau burung dan rintik hujan yang jatuh, Madeline sangat menikmati suara pertamanya. Bahasa isyarat yang selama ini menemani Madeline dalam berkomunikasi sudah tak digunakan lagi.
Komunikasi dengan keluarga sudah tak mengalami hambatan lagi, dia juga tak akan melewatkan momen berharga bersama temannya. Kenyataanya, meskipun implan koklea menimbulkan banyak kontroversi karena di anggap memperparah keadaan dalam jangka panjang. Perawatan medis ini telah membantu banyak orang untuk mendengar kembali.
Implan koklea sudah menjadi salah satu opsi medis yang sangat efektif dalam membantu orang – orang diseluruh dunia yang kehilangan pendengarannya, untuk mendapatkan pendengarannya kembali.