Tuli kongenital pada bayi dan anak atau disebut tuli sejak lahir merupakan gangguan pendengaran yang berdampak terluas dan terberat. Jika tidak segera diatasi, anak tidak akan dapat berbicara dan berbahasa/berkomunikasi. Sehingga anak akan kesulitan menyerap ilmu. Anak dengan tuli kongenital yang tidak segera diatasi akan mengalami kesulitan ketika beranjak dewasa. Anak akan kesulitan mencari pekerjaan, sulit mandiri yang pada akhirnya menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Tuli kongenital bisa terjadi saat kehamilan (akibat ada gangguan pembentukan organ pendengaran) atau saat proses melahirkan.
Penyebab Tuli Kongenital Pada Bayi dan Anak di Masa Kehamilan
- Infeksi masa kehamilan : campak (gondongan), terserang TORCH atau infeksi Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo-virus, Herpes Simplex.
- Ibu saat hamil minum obat yang merusak pendengaran janin (salisilat, kina, gentamisin, sreptomisin dll)
- Cacat telinga dimana rumah siput atau telinga tengah tidak terbentuk
Penyebab Tuli Kongenital Pada Bayi dan Anak Saat Kelahiran
- Lahir prematur
- Berat Badan Lahir rendah (< 1500 gram)
- Saat lahir dibantu alat (vakum, forsep)
- Hiperbilirubinemia (bayi kuning)
- Asfiksia (lahir tidak langsung menangis)
- Otak kekurangan oksigen
Bagaimana Menolong Bayi yang Terlahir Tuli
Penanganan sebaiknya sebelum bayi umur 6 bulan, lewat masa ini anak akan lebih sulit belajar bicara normal. Setelah ibu melahirkan, mintalah cek pendengaran pada bayi sebelum pulang dengan alat OAE (Oto-Acoustic Emission). Prosedur ini mudah, cepat dan tidak sakit. Semua Rumah Sakit atau tempat melahirkan harus menyediakan alat OAE, melaksanakan skrining pendengaran semua bayi lahir. Tuli Kongenital bisa juga diturunkan (genetik) karenanya hindari perkawinan antar keluarga atau sedarah.
Bagaimana Mengetahui Bayi Anda Tuli ?
Gejala awal sulit diketahui karena saat itu ketulian belum tampak. Orang tua baru sadar jika anak tidak bereaksi terhadap suara keras atau belum bisa bicara di umur 3 tahun. Perkembangan bicara berkaitan erat dengan perkembangan mendengar, maka curigai anak anda tuli jika di usia :
- 12 bulan : belum dapat mengoceh atau meniru bunyi
- 18 bulan : tidak dapat menyebut 1 kata yang ada artinya
- 24 bulan : perbendaharaan kata kurang dari 10 tahun
- 30 bulan : belum dapat merangkai 2 kata
Segera periksakan ke dokter THT, untuk dikirim ke pusat kesehatan yang menyediakan alat Oto-Acoustic-Emission (OAE), Automated Auditory Brain Respon (AABR) atau Automated Steady Stage Respon (ASSR) untuk diagnosis lengkap.